Hadis Palsu Tentang Ayat-ayat Tertentu

مَنْ كَتَبَ آيَةَ اْلكُرْسِي بِزَعْفَرَانَ عَلَى رَاحَتِهِ الْيُسْرَى بِيَدِهِ اْليُمْنَى سَبْعَ مَرَّاتٍ وَيَلْحَسُهَا بِلِسَانِهِ لَمْ يَنْسَ شَيِئًا أَبَدًا.
Barang siapa yang menulis ayat kursi ditelapak tangan kirinya dengan za’faran (sejenis bumbu) dengan menggunakan tangan kanannya sebanyak tujuh kali, kemudian menjilatnya dengan lidahnya, maka dia tidak akan lupa akan sesuatu untuk selamanya.
  • Hadis ini adalah rekayasa al-Juwaybari seperti dinyatakan oleh al-Kattani. Selain itu kandungan dan bahasa hadis ini juga menunjukkan kepalsuannya. Lih. Tanzih al-syari’ah, jil. 1, hal. 307.

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِي دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ أُعْطِىَ قُلُوْبَ الشَّاكِرِيْنَ، وَثَوَابَ النَّبِيِّيْنَ، وَأَعْمَالَ الصِّدِّيْقِيْنَ.
 Siapa yang membaca ayat Kursi setiap selesai shalat fardu, maka akan diberikan kepadanya hati orang yang bersyukur, pahala para nabi, dan pekerjaan orang-orang yang jujur.
  • Ciri hadis palsu sangat nampak pada hadis ini, yaitu janji mendapat pahala yang begitu besar dengan amalan yang kecil. Selain itu hadis yang diriwayatkan oleh Ibn al-Jawzi dari Jabir ini pada sanadnya terdapat perawi-perawi yang tidak dikenal sehingga menimbulkan dugaan bahwa sanadnya hanya dibuat-buat saja. Lih. al-Mawdu’at, jil. 1, hal. 244; al-La’ali’, jil. 1, hal. 232; Tartib al-Mawdu’at, hadis no. 144; al-Fawa’id, hadis no. 940; Tanzih al-syari’ah, jil. 1, hal. 289.

مَنْ قَرَأ آيةَ الكُرْسِي دُبُرَ الصَلاَةِ، خَرَقَتْ سَبعَ سمَوات فَلَمْ يلَتئِمْ خَرقُها حَتى يَنْظُرَ اللهُ إلى قَائلها فَيَغفرَ لَه.
Siapa yang membaca ayat Kursi usai shalat (fardu), maka hal itu akan membelah tujuh lapis langit yang tidak akan tertutup kembali sampai Allah melihat si pembacanya kemudian mengampuninya.
  • Hadis diriwayatkan oleh Ibn Adiy, al-Hakim al-Tirmizi dan al-Daylami, namun kesemua sanad mereka terdapat perawi-perawi yang sangat buruk kredibilitasnya. Karena itu Ibn al-Jawzi, al-Zahabi dan al-Kattatni menghukkannya palsu. Lih. al-Mawdu’at, jil. 1, hal. 243; al-La’ali’, jil. 1, hal. 232; Tartib al-Mawdu’at, hadis no. 143; al-Fawa’id, hadis no. 941; Tanzih al-syari’ah, jil. 1, hal. 286. al-Kamil, jil. 1, hal. 305.

مَر ابنُ مَسعُود بمَصرُوع فَقَرأ في أذنِهِ فجَلسَ، فقال النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : ماذا قَرأتَ ؟ قَالَ: أفَحَسِبتم أنمَا خَلَقناكم عَبثا.فقال: لَو قَرأها مُوقن عَلَى جَبَل لَزالَ.
 Ibn Mas’ud penah berjalan melewati orang yang ayan maka diapun membacakan ayat ditelinganya, kemudian dia duduk. Nabi bertanya kaepadanya: Apa yang kamu baca ? Dia menjawab: (surah al-Mu’minun ayat 115: Apakah kalian mengira bahwa kami menciptakannya dengan main-main ?). Rasulullah saw bersabda: Kalaulah kamu membacanya ke arah gunung dengan penuh keyakinan, niscaya gunung itu akan hilang.
  • Hadis diriwayatkan oleh Ibn Adiy dan al-Uqayli, pada sanadnya terdapat Salam ibn Ruzayin. Ahmad ibn Hanbal, ibn al-Jawzi, al-Zahabi, Ibn Hajar dan beberapa ulama lain. Lih. al-Mawdu’at, jil. 1, hal. 255; al-La’ali’, jil. 1, hal. 247; Tartib al-Mawdu’at, hadis no. 158; al-Fawa’id, hadis no. 957; Tanzih al-syari’ah, jil. 1, hal. 294. al-Du’afa’, jil. 2, hal. 163; Mizan al-i’tidal jil. 2, hal. 175; Lisan al-mizan, jil. 3, hal. 57.