Fadilah Membaca al-Qur'an

عَنْ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلامٌ حَرْفٌ، وَمِيمٌ حَرْفٌ.

رواه الترمذي

Abdullah ibn Mas’ud ra berkata: Rasulullah saw bersabda:

Barang siapa yang membaca satu huruf dari al-Qur’an maka baginya satu kebaikan, dan kebaikan itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan bahwa ألم (alif laam mim) itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf

 

  • Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Tirmizi (hadis no. 2835), beliau berkata: Hadis ini Hasan Sahih Gharib.


عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :

مَا أَذِنَ اللَّهُ لِعَبْدٍ فِي شَيْءٍ أَفْضَلَ مِنْ رَكْعَتَيْنِ يُصَلِّيهِمَا، وَإِنَّ الْبِرَّ لَيُذَرُّ عَلَى رَأْسِ الْعَبْدِ مَا دَامَ فِي صَلَاتِهِ، وَمَا تَقَرَّبَ الْعِبَادُ إِلَى اللَّهِ بِمِثْلِ مَا خَرَجَ مِنْهُ.

 قَالَ أَبُو النَّضْرِ: يَعْنِي الْقُرْآنَ.

رواه الترمذي وأحمد

Abu Umamah ra berkata: Rasulullah saw bersabda:

Allah tidaklah mengizinkan sesuatu kepada hambanya melebihi kebaikan salat dua raka’at yang dia dirikan, dan sesungguhnya kebaikan itu akan berputar disekitar kepala sorang hamba selama dia dalam shalatnya, dan tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah lebih baik dari apa yang keluar dari-Nya.

Abu al-Nadr berkata: Maksudnya adalah al-Qur’an.

 

  • Hadis gharib, dhaif, diriwayatkan oleh al-Tirmizi (hadis no. 2836) dan Ahmad (hadis no. 21274). al-Tirmizi berkata bahwa sanad hadis ini tidak kami ketahui kecuali melalui jalan ini. Al-Suyuti menghukum hadis ini sahih (al-Jami’ al-saghir, hadis no. 7803). Al-Munawi menolak pendapat al-Suyuti seraya mengingatkan bahwa pada sanadnya terdapat Bakr ibn Khunais, seorang perawi yang ditinggalkan oleh Ibn al-Mubarak dan beberapa kritikus lainnya. Al-Dzahabi menilainya wahin, perawi dha’if (faydl al-Qadir, jil, V, h. 504-505). Bakr menurut banyak kritikus rijal al-hadits, dinilai lemah. Al-Nasai mengatakan : dha’if. Al-Daruqutni mengatakan : matruk, perawi yang ditinggalkan. Namun demikian, Ibn Hajar berpendapat bahwa dia shaduq, perawi jujur, namun banyak kesalahannya (lihat biografinya dalam kitab Tahdzib al-Kamal, karya al-Mizzi, jil, IV, h. 208-2 11; Taqrib al-Tahdzib, karya Ibn Hajar, h, 126). Karena sanad hadis ini lemah, penulis, penulis sependapat dengan mereka yang men-dha’if-kan hadis ini. Wallahu A’lam.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم:

أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ يَجِدَ فِيهِ ثَلاَثَ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ.

قُلْنَا: نَعَمْ.

قَالَ:

فَثَلاثُ آيَاتٍ يَقْرَأُ بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلاَتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ.

رواه مسلم وابن ماجه وأحمد والدارمي

Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda :

Tidakkah setiap orang diantara kalian ingin jika pulang ke keluarganya

bisa membawa onta yang besar dan gemuk ?

Kami menjawab : Tentu.

Rasulullah saw melanjutkan :

Tiga ayat yang seorang dari kalian membacanya dalam shalat,

lebih baik dari tiga ekor onta yang besar dan gemuk.

 

  • Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim (hadis no. 1335), Ibn Majah (hadis no. 3772), Ahmad (hadis no. 9635 dan 10042) dan al-Darimi (hadis no. 3180).


عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم وَنَحْنُ فِي الصُّفَّةِ فَقَالَ:

أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ، أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ، فَيَأْتِيَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِي غَيْرِ إِثْمٍ وَلاَ قَطْعِ رَحِمٍ ؟

 فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ نُحِبُّ ذَلِكَ.

 قَالَ:

 أَفَلاَ يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمُ أَوْ يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ، وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ، وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ، وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنْ الإِبِلِ.

رواه مسلم

Uqbah ibn ‘Amir ra berkata: Rasulullah saw keluar menemui kami para sahabat ahli suffah (yang tinggal di pojok masjid) dan bertanya :

Siapakah di antara kalian yang ingin pergi ke Buthan atau Aqiq, kemudian kembali dengan membawa dua ekor unta yang besar tanpa berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi ?

Para sahabat menjawab : Wahai Rasulullah, kami sangat menyukainya. Rasulullah saw bersabda :

Tidakkah seorang dari kalian pergi ke masjid, kemudian dia mengkaji atau membaca dua ayat al-Qur’an, hal itu lebih baik daripada dua unta. Jika tiga ayat, maka hal itu lebih baik daripada tiga unta, jika empat ayat, maka hal itu lebih baik daripada empat unta. Demikian seterusnya.

 

  • Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim (hadis no.1336). Selain Muslim, hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad (hadis no. 16767).

    Buthan dan Aqiq adalah nama tempat/kampung di pinggir kota Madinah.